Rabu, 22 Juni 2016

QUANTUM LEARNING

Rangkuman Pembelajaran Inovatif II
METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING




Dosen Pembimbing:
Lestariningsih, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:
1.     Aisyah Diniyatul Hikmah       (1431007)
2.     Bhakti Dewi Prasidha             (1431018)
3.     Estu Yen Retno Asun              (1431032)
4.     Mochamad Hanafi W              (1431051)
5.     Umi Masruroh                        (1431083)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP PGRI SIDOARJO)
PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA
TAHUN AJARAN 2016



METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING

Pengertian
Pembelajaran Quantum Learning merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang mengedepankan keaktifan, kebermaknaan serta suasana lingkungan yang menyenangkan.

Karakteristik
Pembelajaran Quantum Learning berpangkal pada psikologi kognitif
Pembelajaran Quantum Learning lebih bersifat humanis
Pembelajaran Quantum Learning lebih bersifat konstruktivistis
Pembelajaran Quantum Learning memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna
Pembelajaran Quantum Learning sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi
Pembelajaran Quantum Learning sangat menekankan kealamiahan dan kewajaran proses pembelajaran
Pembelajaran Quantum Learning sangat menekankan kebermaknaan dan kebermutuan proses pembelajaran
Pembelajaran Quantum Learning memiliki model yang memudahkan konteks dan isi pembelajaran
Pembelajaran Quantum Learning memusatkan perhatian pada pembentukan ketrampilan akademis, ketrampilan hidup dan prestasi fisikal atau material
Pembelajaran Quantum Learning menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian penting proses pembelajaran
Pembelajaran Quantum Learning mengutamakan keberagaman dan kebebasan
Pembelajaran Quantum Learning mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran.


Prinsip-Prinsip
Segalanya Berbicara
Segalanya bertujuan
Pengalaman sebelum pemberian nama
Akui setiap usaha
Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan.


Kelebihan
Dapat membimbing peserta didik kearah berfikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama
Karena Quantum Learning lebih melibatkan siswa, maka saat proses pembelajaran perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh guru, sehingga hal yang penting itu dapat diamati secara teliti
Karena gerakan dan proses dipertunjukan maka tidak memerlukan keterangan-keterangan yang banyak
Proses pembelajaran menjadi lebih nyaman dan menyenangkan
Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan dapatmencoba melakukannya sendiri
Karena model pembelajaran Quantum Learning membutuhkan kreativitas dari seorang guru untuk merangsang keinginan bawaan siswa untuk belajar, maka secara tidak langsung guru terbiasa untuk berfikir kreatif setiap harinya
Pelajaran yang diberikan oleh guru mudah diterima atau dimengerti oleh siswa.

Kekurangan
Model ini memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang disamping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain
Fasilitas seperti peralatan, tempat dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik
Karena dalam metode ini ada perayaan untuk menghormati usaha seseorang siswa baik berupa tepuk tangan, jentikan jari, nyanyian dll. Maka dapat mengganggu kelas lain
Banyak memakan waktu dalam hal persiapan
Model ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang hal itu, proses pembelajaran tidak akan efektif
Agar belajar dengan model pembelajaran ini mendapatkan hal yang baik diperlukan ketelitian dan kesabaran. Namun kadang-kadang ketelitian dan kesabaran itu diabaikan. Sehingga apa yang diharapkan tidak tercapai sebagaimana mestinya.


Kerangka Rancangan Belajar Quantum Learning
Tumbuhkan, tumbuhkan minat dengan memasukan “Apakah Manfaatnya Bagiku” (AMBAK), dan manfaatkan kehidupan pelajar.
Alami, ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua pelajar.
Namai, sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi; sebuah “masukan”.
Demonstrasikan, sediakan kesempatan bagi para pelajar untuk “menunjukan bahwa mereka tahu”.
Ulangi, tunjukan kepada siswa cara-cara mengulang materi dan menegaskan, “aku tahu bahwa memang aku tahu ini”.
Rayakan, pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi dan pemerolehan ketrampilan dan ilmu pengetahuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar