Rabu, 22 Juni 2016

LESSON STUDY

Rangkuman Makalah Pembelajaran Inovatif II
LESSON STUDY



Dosen Pembimbing:
Lestariningsih, S.Pd., M.Pd.
Disusun oleh:
1.    Abdul Khakim Kurniawan                    NIM: 1431001
2.    Ahmad Hariz M.                                    NIM: 1431006
3.    Cicinidia                                                 NIM: 1431021
4.    Indah Silvia Hadi                                   NIM: 1431040
5.    Ristia Havadoh E.                                  NIM: 1431069
6.    Rizky Yuniar Hakim                              NIM: 1431070

STKIP PGRI SIDOARJO
Jalan Kemiri, Telp.(031) 8950181, Fax.(031) 8071354, Sidoarjo.
Website :http://stkippgri-sidoarjo.ac.id
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2016




LESSON STUDY

Sejarah
Jika ditelusuri jejak sejarahnya, Lesson Study telah berkembang sejak abad 18 di negara Jepang. Konsep Lesson Study semakin berkembang pada tahun 1995 berkat kegiatan The Third International Mathematics and Science Study (TIMSS). Di Indonesia, konsep Lesson Study berkembang melalui program Indonesia Mathematics and Science Teacher Education Project (IMSTEP) yang diimplementasikan sejak Oktober tahun 1998 di tiga IKIP, yaitu (1) IKIP Bandung (sekarang bernama Universitas Pendidikan Indonesia, UPI), (2) IKIP Yogyakarta (sekarang bernama Universitas Negeri Yogyakarta, UNY), dan (3) IKIP Malang (sekarang menjadi Universitas Negeri Malang) yang telah bekerja sama dengan JICA (Japan International Cooperation Agency). Perkembangan selanjutnya, Lesson Study tidak hanya dilaksanakan pada mata pelajaran MIPA, tetapi juga mata pelajaran lainnya.

Pengertian
Lesson Study bukan sebuah metode atau strategi pembelajaran tetapi serangkaian kegiatan pembelajaran yang dapat diterapkan di dalamnya berbagai metode atau strategi pembelajaran yang dianggap efektif dan sesuai dengan situasi, kondisi, dan permasalahan faktual yang dihadapi guru di dalam kelas, dan Lesson Study merupakan suatu cara peningkatan mutu pendidikan yang tak pernah berakhir (continuous improvement), alias inovasi yang tiada henti.

Karakteristik
Tujuan bersama untuk jangka panjang
Materi pelajaran yang penting
Studi tentang siswa secara cermat
Observasi pembelajaran secara langsung.

Prinsip-Prinsip
Diusahakan adanya kegiatan hands-on (kegiatan yang mengutamakan aktivitas psikomotorik) dan mind-on (kegiatan yang mengutamakan aktivitas otak) selama pembelajaran tersebut berlangsung
Pembelajaran diusahakan dapat menyentuh permasalahan yang berhubungan dengan hidupan sehari-hari siswa (daily life)
Perencanaan pembelajaran tersebut mencoba mengembangkan media pembelajaran yang berbasis local materials.

Siklus Kegiatan Lesson Study
Tahap Perencanaan, di dalam proses perencanaan ini para guru hendaknya mengkaji kurikulum, menentukan materi pembelajaran yang akan disajikan, menyusun indikator dan pengalaman belajar siswa, menentukan metode yang sesuai, menentukan urutan proses pembelajaran, menyusun LKS, dan menyusun evaluasi.
Tahap Pelaksanaan, tahap ini dimulai dengan memilih salah seorang peserta sebagai guru pengajar. Selanjutnya nanti, guru dapat ditunjuk secara bergantian agar semua pernah melaksanakan proses pembelajaran dengan diamati oleh guru yang lain. Agar pengamat dapat melakukan tugasnya dengan mudah, maka pengamat perlu membuat lembar observasi. Hasil pengamatan hendaknya ditulis secara akurat dan objektif.
Tahap Refleksi, refleksi dilakukan pada hari itu juga setelah selesai proses pembelajaran atau dapat dilakukan pada hari yang lain asalkan tersedia hasil rekaman video proses pembelajaran yang nantinya akan diputar terlebih dahulu sebelum dilakukannya proses refleksi. Hasil refleksi tersebut nantinya akan digunakan untuk perencanaan proses pembelajaran selanjutnya.

Keunggulan
Mengurangi keterasingan guru (dari komunitasnya) dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan perbaikannya
Membantu guru untuk mengobservasi dan mengkritisi pembelajarannya
Memperdalam pemahaman guru tentang materi pembelajaran, cakupan, dan urutan kurikulum
Membantu guru memfokuskan bantuannya pada seluruh aktivitas belajar peserta didik
Meningkatkan kolaborasi antar sesama guru dalam pembelajaran
Meningkatkan mutu guru dan mutu pembelajaran yang pada gilirannya berakibat pada peningkatan mutu lulusan
Memungkinkan guru memiliki banyak kesempatan untuk membuat bermakna ide-ide pendidikan dalam praktik pembelajarannya sehingga dapat mengubah perspektif tentang pembelajaran, dan belajar praktek pembelajaran dari perspektif peserta didik
Mempermudah guru berkonsultasi kepada pakar dalam hal pembelajaran atau kesulitan materi pelajaran
Memperbaiki praktek pembelajaran di kelas
Meningkatkan keterampilan menulis karya tulis ilmiah atau buku ajar.

Kelemahan
Kurangnya pemahaman dan komitmen guru mengenai apa, mengapa, dan bagaimana melaksanakannya
Kecenderungan guru yang kurang memiliki komitmen dan kesungguhan hati untuk melakukan yang terbaik, kurang memiliki sikap “mau belajar sepanjang hayat”, dan lebih tertarik melakukan sesuatu bila ada “biaya”nya.
Kurang terbiasa mengembangkan budaya saling belajar dan membelajarkan secara kolaboratif dan kurang biasa melakukan refleksi diri secara kritis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar