Rabu, 22 Juni 2016

PROJECT BASED LEARNING

Rangkuman Makalah Pembelajaran Inovatif II
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
(PROJECT BASED LEARNING)




Dosen Pembimbing:
Lestariningsih, S.Pd., M.Pd.

  Oleh:

1     Ach. Suzaini                           NIM: 1431002
2.        Anggi Anggraeni                     NIM: 1431012
3.        Dwi Rizki Oktaviani                NIM: 1431029
4.        Resty Tirta Risani                    NIM: 1431067
5.        Veny Ifdinasari                        NIM: 1431084



STKIP PGRI SIDOARJO
Jalan Kemiri, Telp.(031) 8950181, Fax.(031) 8071354, Sidoarjo.
Website : http://stkippgri-sidoarjo.ac.id
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2016





PROJECT BASED LEARNING

Sejarah
Munculnya gagasan tentang metode pembelajaran berbasis proyek diawali dengan adanya metode problem-based learning. Problem-based learning dikembangkan pada akhir 1960-an untuk tujuan utama yakni digunakan untuk pelatihan dokter di Universitas McMaster di Ontario, Kanada. Kemudian penggunaan pendekatan problem-based learning mulai diadaptasi menjadi model project-based learning dalam pendidikan yang mencetak tenaga-tenaga praktisi.

Pengertian
Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL) merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.

Karakteristik
Siswa membuat keputusan dan membuat langkah kerja
Terdapat masalah yang pemecahan masalahnya tidak ditemukan sebelumnya
Siswa merancang proses untuk menyancapai hasil
Siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang dikumpulkanSiswa melakukan evaluasi secara kontinu
Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan
Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya
Kelas memiliki atmosfir yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan.
Prinsip-Prinsip
Prinsip Sentralistis (centrality)
Prinsip Pertanyaa Pendorong / Penuntun (driving question)
Prinsip Investigasi Konstruktif (constructive investigation)
Prinsip Otonomi (autonomy)
Prinsip Realistis (realism)

Kelebihan
Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
Membuat siswa menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem – problem yang kompleks
Mendorong siswa untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi
Meningkatkan keterampilan siswa dalam mengelola sumber
Memberikan pengalaman pembelajaran dan praktik kepada siswa dalam mengorganisasi proyek
Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan siswa secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata
Melibatkan siswa untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian di implementasikan dengan dunia nyata
Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga siswa maupun guru menikmati proses pembelajaran.

Kekurangan
Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah
Membutuhkan biaya dan peralatan yang cukup banyak.
Banyak guru yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana guru memegang peran utama di kelas
Siswa yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan
Ada kemungkinan siswa yang kurang aktif dalam kerja kelompok
Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda, di khawatirkan siswa tidak bisa memahami topik secara keseluruhan.

Langkah-Langkah
Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question), pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas.
Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project), perencanaan berisi tentang aturan main.
Menyusun Jadwal (Create a Schedule), guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek.
Memonitor siswa dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project), guru bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas siswa selama menyelesaikan proyek.
Menguji Hasil (Assess the Outcome), penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing siswa, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa, membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience), siswa dan guru melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar