Rabu, 22 Juni 2016

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Rangkuman Makalah Pembelajaran Inovatif II
“Contextual Teaching and Learning (CTL)”



Dosen Pembimbing:
Lestariningsih, S.Pd., M.Pd.
Oleh:
1.    Citra Windihyanti F.             (1431022)
2.    Dewi Fatmawati                   (1431026)
3.    Lukmanul Hakim                  (1431044)
4.    Sigit Prasetiyo                       (1431075)
5.    Afifatuz Zakkiyah                 (1431090)

STKIP PGRI SIDOARJO
Jalan Kemiri, Telp.(031) 8950181, Fax.(031) 8071354, Sidoarjo.
Website : http://stkippgri-sidoarjo.ac.id
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2016


Contextual Teaching and Learning

Sejarah
Model pembelajaran kontekstual atau CTL telah jauh dikembangkan oleh ahli-ahli pendidikan dan bukan barang baru, salah satunya adalah John Dewey, seperti dikatakan Dewey bahwa model pembelajaran ini dikembangkannya pada tahun 1916, yang ia sebut dengan learning by doing ini era tahun 1916, kemudian tahun 1970-an konsep model pembelajaran kontekstual ini lebih dikenal dengan experiential learning, kemudian pada era tahun 1970-1980 lebih dikenal dengan applied learning, pada tahun 1990-an model kontekstual ini dikenal dengan school to work. Kemudian pada era tahun 2000-an, model kontekstual ini lebih efektif digunakan.

Pengertian
Model pembelajaran CTL adalah konsep pembelajaran yang melibatkan siswa untuk melihat makna di dalam materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.

Karakteristik
Dalam CTL pembelajaran merupakan proses mengaktifkan pengetahuan yang sudah ada
Pembelajaran CTL adalah belajar dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan baru
Pemahaman pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk dipahami dan diyakini
Mempraktekkan pengetahuan dan pengalaman tersebut
Melakukan refleksi strategi pengembangan pengetahuan.


Prinsip-Prinsip
Merencanakan pembelajaran sesuai dengan kewajaran perkembangan mental siswa
Membentuk  kelompok belajar yang saling tergantung
Mempertimbangkan diferensiasi (keragaman) siswa
Menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran mandiri
Memperhatikan multi-intelegensi
Menerapkan penilaian autentik.


Keunggulan
Mengembangkan pemikiran siswa untuk melakukan kegiatan belajar lebih bermakna
Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik yang diajarkan.
Mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui memunculkan pertanyaan-pertanyaan.
Menciptakan masyarakat belajar
Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran
Membiasakan anak untuk melakukan refleksi dari setiap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
Melakukan penelian secara objektif.


Kelemahan
Bagi guru kelas, guru harus memiliki kemampuan untuk memahami secara mendalam dan komprehensif tentang konsep pembelajaran dengan menggunakan CTL itu sendiri, pontensi individual siswa dikelas, sarana, media, alat bantu serta kelengkapan pembelajaran yang menunjang aktivitas siswa dalam belajar.
Bagi siswa diperlukan kemampuan tentang inisiatif dan kreatifitas dalam belajar, memiliki wawasan pengetahuan yang memadai dari setiap mata pelajaran, adanya perubahan sikap dalam menghadapi persoalan dan memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi dalam menyelesaikan tugas-tugas.



Sintaks

Tidak ada komentar:

Posting Komentar