Jumat, 15 April 2016

Pendekatan PAIKEM 12 April 2016

Pendekatan PAIKEM (Pendidikan Aktif Inovatif Kreatif Menyenangkan)

Dosen Pembimbing
Lestariningsih, S.Pd. M.pd

Nama Anggota Kelompok:
1. Ach. Suzaini 1431002
2. Anggi Anggreani 1431012
3. Dwi Rizki Oktaviani 1431029
4. M.Zailan Novianto 1431048
5. Resty Tirta Risani 1431067
6. Veny Ifdinasai 1431084



STKIP PGRI SIDOARJO
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt. Karena ridhonya kami bisa menyelesaikan tugas makalah Pembelajaran Inovatif II ini yaitu tentang Pendekatan PAIKEM. Makalah ini dibuat sebagai tambahan materi dari sumber buku mata kuliah Pembelajaran Inovatif II. Tugas makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Pembelajaran Inovatif II.
Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Lestariningsih, S.Pd. M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Pembelajaran Inovatif II, yang selalu memotivasi kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapakn terimakasih kepada teman-teman, yang telah bekerja keras membantu menyelesaikan tugas makalah ini. Tidak lupa kami juga berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah membatu dalam memberikan sumber referensi makalah ini.
Dalam Penyusunan makalah ini tidak menutup kemungkinan terdapatnya kekurangan dalam pengerjaannnya. Untuk itu penulis mengharapakan kritik serta saran yang membangun. Supaya dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semuanya.


Sidoarjo, 8 April 2016
 



Penulis









Daftar Isi

KATA PENGANTAR i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Rumusan masalah 2
1.3. Tujuan 2
BAB II Pembahasan
2.1. Pengertian PAIKEM 3
2.2. Sejarah PAIKEM 5
2.3. Karateristik PAIKEM 5
2.4. Prinsip PAIKEM 6
2.5. Kelebihan dan kekurangan 7
a. Kelebihan PAIKEM 7
b. Kekurangan PAIKEM 7
2.6. Langkah – langkah pembelajaran PAIKEM 8
2.7. Penerapan PAIKEM dengan menggunakan Metode Snowball Throwing 9
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan 10
3.2. Saran 10
Daftar Pustaka 11

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan yang dihasilkan oleh suatu sistem pendidikan. Pembelajaran ibarat jantung dari proses pendidikan. Pembelajaran yang baik cenderung menghasilkan lulusan dengan hasil belajar yang baik pula, demikian pula sebaliknya.
Dalam proses pembelajaran seorang guru harus pintar memilih strategi pembelajaran, karena strategi pembelajaran menentukan jalannya pembelajaran yang aktif. Menurut Uno, B. Hamzah dan Nurdin Muhamad (2012: 4) Pemilihan strategi pembelajaran pada dasarnya merupakan salah satu hal yang penting yang harus dipahami oleh setiap guru, mengingat proses pembelajaran merupakan proses komunikasi multiarah antarsiswa, guru dan lingkungan belajar. Strategi pembelajaran yang dipilih oleh guru selayaknya didasari pada berbagai pertimbangan sesuai dengan situasi, kondisi dan lingkungan yang akan dihadapinya. Pemilihan strategi pembelajaran umumnya bertolak dari (a) rumusan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, (b) analisis kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihasilkan, dan (c) jenis materi pembelajaran yang akan dikomunikasikan.
Pada berbagai situasi proses pembelajaran seringkali digunakan istilah yang pada dasarnya dimaksudkan untuk menjelaskan cara, tahapan atau pendekatan yang dilakukan oleh seorang guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Istilah strategi, metode, atau teknik sering digunakan secara bergantian, walaupun pada dasarnya istilah-istilah tersebut memiliki perbedaan satu dengan yang lain. Apabila dikaji kembali, definisi strategi pembelajaran yang dikemukakan oleh berbagai ahli, jelas disebutkan bahwa strategi pembelajaran harus mengandung penjelasan tentang metode atau prosedur dan teknik yang akan digunakan selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan kata lain, strategi pembelajaran mengandung arti yang lebih luas dari metode dan teknik. Artinya metode atau prosedur dan teknik pembelajaran merupakan bagian dari strategi pembelajaran.
Pada kenyataan dilapangan hasil belajar siswa selama ini masih kurang dan belum sesuai dengan yang diharapkan, baik secara intelektual maupun sikap. Siswa belum mencapai tahap kompetensi yang ideal. Oleh karena itu perlu adanya perubahan dalam proses pembelajaran dari kebiasaan yang sudah berlangsung selama ini. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis akan mencoba membahas model PAIKEM karena pembelajaran ini dirancang agar mengaktifkan anak, mengembangkan kreativitas sehingga efektif namun tetap menyenangkan.

1.2. Rumusan masalah :
1. Apa yang dimaksud dengan PAIKEM ?
2. Bagaimana sejarah PAIKEM ?
3. Bagaimana karakteristik PAIKEM ?
4. Bagaimana prinsip PAIKEM ?
5. Apa kelebihan dan kekurangan PAIKEM ?
6. Bagaimana penerapan PAIKEM dalam pembelajaran matematika?
1.3. Tujuan :
1. Untuk mengetahui pengertian PAIKEM.
2. Untuk mengetahui sejarah PAIKEM.
3. Untuk mengetahui karakteristik PAIKEM.
4. Untuk mengetahui prinsip PAIKEM.
5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan PAIKEM.
6. Untuk mengetahui penerapan PAIKEM dalam pembelajaran matematika.













BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian PAIKEM
PAIKEM merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Secara singkat akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Pembelajaran Aktif
Aktif dalam strategi ini adalah memposisikan guru sebagai orang yang menciptakan suasana belajar yang kondusif atau sebagai fasilitator dalam belajar, sementara siswa sebagai peserta belajar yang harus aktif. Dalam proses pembelajaran yang aktif itu terjadi dialog yang interaktif antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru atau siswa dengan sumber belajar lainnya. Dalam usaha pembelajaran yang aktif tersebut, siswa tidak dibebani secara perseorangan dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam belajar, tetapi mereka dapat saling bertanya dan berdiskusi sehingga beban belajar bagi mereka sama sekali tidak terjadi. Dengan strategi pembelajaran yang aktif ini diharapkan akan tumbuh dan berkembang segala potensi yang mereka miliki sehingga pada akhirnya dapat mengoptimalkan hasil belajar mereka.
b. Pembelajaran Inovatif
Maksud inovatif disini adalah dalam kegiatan pembelajaran itu terjadi hal-hal yang baru, bukan saja oleh guru sebaagi fasilitator belajar, tetapi juga oleh siswa yang sedang belajar. Dalam strategi pembelajaran yang inovatif ini, guru tidak saja tergantung dari materi pembelajaran yang ada pada buku, tetapi dapat mengimplementasikan hal-hal baru yang menurut guru sangat cocok dan relevan dengan masalah yang sedang dipelajari siswa. Demikian pula siswa, melalui aktivitas belajar yang dibangun melalui strategi ini, siswa dapat menemukan caranya sendiri untuk memperdalam hal-hal yang sedang dia pelajari.



c. Pembelajaran Kreatif
Pembelajaran yang kreatif menghendaki guru harus kreatif dan siswa dapat mengembangkan kretifitasnya. Memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dan menghasilkan karya cipta yang diperoleh melalui pengetahuan atau pengalaman hidup serta mampu memunculkan ide-ide kreatif yang inovatif.
d. Pembelajaran Efektif
Strategi pembelajaran yang efektif ini menghendaki agar siswa yang belajar dimana dia telah membawa sejumlah potensi lalu dikembangkan melalaui kompetensi yang telah ditetapkan dan dalam waktu tertentu kompetensi belajar dapat dicapai siswa dengan baik atau tuntas.
Dalam menerapkan strategi ini tentu tujuan yang akan disusun dalam kompetensi dasar, indikator dan tujuan perlu mempertimbangkan karakteristik siswa. Dengan strategi ini akan terjadi pembelajaran yang kondusif karena guru ketika memberikan pembelajaran telah terbekali dengan karakteristik siswa, bagaimana kemampuannya, metode apa yang cocok digunakan, media apa yang pas digunakan serta evaluasi pembelajaran pun didasarkan pada kemempuan siswa.
e. Pembelajaran Menarik/Menyenangkan
Pembelajaran yang dilaksanakan haruslah dilakukan dengan tetap memperhatikan suasana belajar yang menyenangkan. Belajar akan efektif jika suasana pembelajarannya menyenangkan. Seseorang yang secara aktif membangun pengetahuannya memerlukan dukungan suasana dan fasilitas belajar yang maksimal. Suasana yang menyenangkan dan tidak diikuti suasana tegang sangat baik untuk membangkitkan motivasi untuk belajar.

Menurut Rusman (2011:322) PAIKEM merupakan model pembelajaran dan menjadi pedoman dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan pelaksanaan PAIKEM, diharapkan berkembangnya berbagai macam inovasi kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang partisipatif, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa PAIKEM merupakan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik melakukan kegiatan yang beragam untuk mengembangkan keterampilan, sikap dan pemahaman dengan mengutamakan belajar sambil bekerja, guru menggunakan berbagai sumber belajar dan alat bantu termasuk pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar agar pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan efektif.

2.2. Sejarah PAIKEM
Istilah PAIKEM semula dikembangkan dari AJEL (Active Joyful and Effective Learning). Untuk pertama kali diterapkan di Indonesia yaitu pada tahun 1999 yang dikenal dengan istilah PEAM (Pembelajaran Efektif, Aktif dan Menyenangkan). Lalu berkembang menjadi PAKEM, PAIKEM,  PAIKEM GEMBROT dan sekarang juga dikenal dengan PAILKEM dengan penambahan kata Lingkungan. Ini membuktikan bahwa pembelajaran ini telah berkembang pesat di Indonesia sampai saat ini, hal ini dikarenakan merupakan sebuah pembelajaran yang mampu mengubah pembelajaran menjadi lebih efektif.

2.3. Karateristik PAIKEM
1. Berpusat pada peserta didik agar mencapai kompetensi yang diharapkan. Peserta didik menjadi subjek pembelajaran sehingga keterlibatan aktivitasnya dalam pembelajaran tinggi. Tugas guru adalah mendesain kegiatan pembelajaran agar tersedia ruang dan waktu bagi peserta didik belajar secara aktif dalam mencapai kompetensinya.
2. Pembelajaran dilakukan dengan sudut pandang adanya keunikan individual setiap peserta didik. Peserta didik memiliki karakteristik, potensi, dan kecepatan belajar yang beragam. Oleh karena itu dalam kelas dengan jumlah tertentu, guru perlu memberikan layanan individual agar dapat mengenal dan mengembangkan peserta didiknya.
3. Pembelajaran dilakukan secara bertahap dan terus menerus menerapkan prinsip pembelajaran tuntas (mastery learning) sehingga mencapai ketuntasan yang ditetapkan. Peserta didik yang belum tuntas diberikan layanan remedial, sedangkan yang sudah tuntas diberikan layanan pengayaan atau melanjutkan pada kompetensi berikutnya.
4. Pembelajaran dihadapkan pada situasi pemecahan masalah, sehingga peserta didik menjadi pembelajar yang kritis, kreatif, dan mampu memecahkan masalah yang dihadapi. Oleh karena itu guru perlu mendesain pembelajaran yang berkaitan dengan permasalahan kehidupan atau konteks kehidupan peserta didik dan lingkungan. Berpikir kritis adalah kecakapan nalar secara teratur, kecakapan sistematis dalam menilai, memecahkan masalah, menarik keputusan, memberi keyakinan, menganalisis asumsi, dan pencarian ilmiah. Berpikir kreatif adalah suatu kegiatan mental untuk meningkatkan kemurnian (originality) dan ketajaman pemahaman (insigt) dalam mengembangkan sesuatu (generating). Kemampuan memecahkan masalah (problem solving) adalah kemampuan tahap tinggi siswa dalam mengatasi hambatan, kesulitan maupun ancaman.
5. Pembelajaran dilakukan dengan multi strategi dan multimedia sehingga memberikan pengalaman belajar beragam bagi peserta didik.

2.4. Prinsip PAIKEM
Adapun prinsip dalam PAIKEM sebagai berikut :
1. Mengalami : Peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun emosional. Melalui pengalaman langsung pembelajaran akan lebih memberi makna kepada peserta didik dari pada hanya mendengarkan;
2. Komunikasi : Kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya komunikasi antara guru dan peserta didik;
3. Interaksi : Kegiatan pembelajarannya memungkinkan terjadinya interaksi multi arah.
4. Refleksi : Kegiatan pembelajarannya memungkinkan peserta didik memikirkan kembali apa yang telah dilakukan. Proses refleksi sangat perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian proses pembelajaran.

2.5. Kelebihan dan kekurangan
a. Kelebihan PAIKEM
Dalam PAIKEM Peserta didik  belajar bekerja sama
PAIKEM mendorong Peserta didik  menghasilkan karya kreatif
PAIKEM menghargai potensi semua siswa
Peserta didik akan lebih termotivasi untuk belajar karena adanya variasi dalam proses pembelajaran
Peserta didik tidak jenuh dengan pembelajaran di kelas

b. Kekurangan PAIKEM
Membutuhkan dana, dalam pembelajaran PAIKEM, sering kita memakai media sehingga membutuhkan biaya yang lebih untuk menunjang proses pembelajaran.
Pengembangan RPP dalam pembelajaran PAIKEM, guru dituntut untuk kerja ekstra dalam pengembangan pembuatan RPP agar dapat menciptakan pembelajaran yang diinginkan.
Manajemen kelas, dalam pembelajaran ini guru harus selalu dapat menciptakan suasana kelas yang kondusif dan menyenangkan.
Kurangnya kreatifitas guru dalam pembelajaran, guru cenderung malas untuk melakukan pembelajaran yang inovatif.

2.6. Langkah – langkah pembelajaran  PAIKEM
Dalam sistem belajar mengajar ini guru menyajikan bahan pelajaran yang tidak dalam bentuk yang final, tetapi peserta didik diberi peluang untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan mempergunakan teknik pendekatan pemecahan masalah. Adapun langkah – langkah pembelajarannya sebagai berikut :
a. Simulation
Guru mulai bertanya dengan mengajukan persoalan atau menyuruh anak didik membaca atau mendengar uraian yang memuat permasalahan.


b. Problem statement
peserta didik diberi kesempatan mengidentifikasi berbagai permasalahan. Sebagian besar memilihnya yang dipandang paling menarik dan fleksibel untuk dipecahkan. Permasalahan yang dipilih itu selanjutnya harus dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, atau hipotesis, yakni pernyataan (statement) sebagai jawaban sementara atas pertanyaan yang diajuakan.
c. Data collection
Untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis itu, peserta didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang releven, membaca literatur, mengamati obyek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri, dan sebagainya.
d. Data processing
Semua informasi hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu.
e. Verification atau pembuktian
Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.
f. Generalization
Tahap selanjutnya berdasarkan hasil verifikasi tadi, anak didik belajar menarik kesimpulan atau generalisasi tertentu.

2.7. Penerapan PAIKEM dengan menggunakan Metode Snowball Throwing
Penerapan PAIKEM yang berpusat pada siswa dapat diterapkan dengan berbagi metode pembelajaran, tetapi kami akan menerapkan PAIKEM dengan menggunakan Metode Snowball Throwing. Metode snowball throwing (melempar bola) merupakan jenis pembelajaaran yang didesain seperti permainan melempar bola. Metode ini bertujuan untuk memancing kreatifitas dalam membuat soal sekaligus menguji daya serap materi. Karena berupa permainan, Siswa harus dikondisikan dalam keadaan santai tetapi tetap terkendali tidak ribut, kisruh atau berbuat onar.

Langkah-langkah penerapan metode snowball throwing :
1. Guru memberikan materi mengenai aritmatika sosial diawal pembelajaran sebagai pengatar pembelajaran.
2. Setiap siswa diminta untuk membuat soal tentang aritmatika sosial, dan dikumpulkan ke guru.
3. Guru menguji kepahaman siswa melalui permainan snowball throwing.
4. Guru bersama siswa membuat perjanjian mengenai hukuman yang akan diberikan jika siswa tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan.
5. Guru menjelaskan aturan permainan :
a. Siswa diminta berbaris dan membentuk setengah lingkaran mengelilingi guru.
b. Saat guru memutar musik, guru melempar bola kepada siswa.
c. Siswa kemudian mengooper kepada siswa yang lain.
d. Saat musik berhenti, siswa yang terakhir memegang bola diwajibkan menjawab pertanyaan yang tadi telah dibuat oleh siswa yang lain.
e. Apabila siswa tersebut tidak dapat menjawab pertanyaan yang diberikan maka siswa akan dikenakan hukuman yang telah disepakati bersama.
6. Setelah permainan berakhir guru memberikan refleksi atau kesimpulan dari pembelajaran hari ini.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
PAIKEM merupakan kepanjangan dari pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. PAIKEM merupakan pembelajaran yang memungkinkan siswa melakukan kegiatan yang beragam untuk mengembangkan keterampilan, sikap dan pemahaman dengan mengutamakan belajar sambil bekerja, guru menggunakan berbagai sumber belajar dan alat bantu termasuk pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar agar pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan efektif.
Penerapan PAIKEM dalam pembelajaran matematika dapat dilakukan dengan beragai metode pembelajaran, seperti snowball throwing, CTL, dll.

3.2. Saran
Melalui makalah pembelajaran inovatif mengenai pendekatan PAIKEM diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi para pembaca dalam menerapkan pembelajaran.













Daftar Pustaka

Agus Suprijono. (2009). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hasan Fauzi Maufur. (2009). Sejuta Jurus Mengajar dan Mengasyikan. Semarang: PT. Sindua Press.
http://susilawatirahmadi.blogspot.co.id/2015/06/model-pembelajaran-paikem.html  (diakses pada 10 April 2016  08.00 WIB)
Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Uno, Hamzah. 2012. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar