Senin, 30 Mei 2016

Problem Posing

Penerapan Pendekatan Problem Posing dalam Pembelajaran Matematika
(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Inovatif II)



Dosen Pembimbing:
Lestariningsih, S.Pd., M.Pd.
Disusun oleh:
1.      Abdul Khakim Kurniawan           NIM: 1431001
2.      Ahmad Hariz M.                           NIM: 1431006
3.      Cicinidia                                        NIM: 1431021
4.      Indah Silvia Hadi                          NIM: 1431040
5.      Ristia Havadoh E.                         NIM: 1431069
6.      Rizky Yuniar Hakim                     NIM: 1431070

STKIP PGRI SIDOARJO
Jalan Kemiri, Telp.(031) 8950181, Fax.(031) 8071354, Sidoarjo.
Website :http://stkippgri-sidoarjo.ac.id
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2016


PEMBAHASAN
Pengertian
merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang mengutamakan keaktifan, kemampuan berpikir kreatif dan kritis melalui suatu kegiatan pemecahan masalah dengan cara merumuskan kembali sebuah masalah.
Sejarah
problem  posing mulai  dikembangkan  pada tahun  1997  oleh  Lynn  D.  English  dan  awal  mulanya  diterapkan  dalam  mata pelajaran  matematika.  Kemudian  pendekatan  ini  dikembangkan  pada  mata pelajaran yang lain. Pembelajaran problem posing mulai masuk ke Indonesia pada tahun 2000.
Ciri - Ciri Pendekatan Problem Posing
       Guru belajar dari siswa dan siswa belajar dari guru
       Guru menjadi rekan siswa yang melibatkan diri dalam proses pembelajaran dan menstimulasi daya pemikiran kritis siswa-siswanya serta guru dan siswa saling memanusiakan
       Guru dan siswa dapat mengembangkan kemampuannya untuk mengerti secara kritis mengenai dirinya dan dunia tempat guru dan siswa berada
       Pembelajaran problem posing senantiasa membuka rahasia realita yang menantang manusia kemudian menuntut suatu tanggapan terhadap tantangan tersebut.
Prinsip – Prinsip Pendekatan Problem Posing
       Pengajuan soal harus berhubungan dengan apa yang dimunculkan dari aktivitas siswa di dalam kelas;
       Pengajuan soal harus berhubungan dengan proses pemecahan masalah siswa;
       Pengajuan soal dapat dihasilkan dari permasalahan yang ada dalam buku teks, dengan memodifikasikan dan membentuk ulang karakteristik bahasa dan tugas.
Tahap – Tahap Pendekatan Problem Posing
       Guru menyiapkan bahan atau alat pembelajaran, sementara siswa menyiapkan bahan atau alat belajar
       Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan siswa memahami tujuan pembelajaran tersebut
       Guru menjelaskan materi pelajaran, sedangkan siswa memperhatikan dan mencoba memahami penjelasan guru
       Guru memberikan contoh cara membuat atau mengajukan soal, dan siswa diminta untuk memperhatikannya
       Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
       Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat soal sebanyak mungkin dari situasi yang diberikan, sedangkan siswa melakukan kegiatan merumuskan soal berdasarkan situasi yang diberikan
       Guru mempersilahkan siswa menyelesaikan soal yang dibuatnya sendiri
       Guru memberikan kesempatan lagi agar siswa mengajukan soal sesuai dengan informasi yang diberikan, tetapi situasi yang diberikan harus berbeda dengan situasi sebelumnya, kemudian siswa membuat soal sesuai dengan situasi yang diberikan dan mendiskusikan dengan teman-temannya
       Guru mempersilahkan siswa untuk menyelesaikan soal yang dibuat temannya.
Kelebihan
       Meningkatkan kemampuan berpikir teoritis dan kreatif dari siswa, bermanfaat pada perkembangan pengetahuan dan pemahaman anak terhadap konsep-konsep penting matematika
       Meningkatkan perhatian, komunikasi matematika siswa, dan mendorong siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajarnya
       Meningkatkan pemahaman konsep matematika.
Kekurangan
       Membutuhkan ketelitian dan kesungguhan dari guru dalam menerapkannya dengan pendekatan lain serta materi yang cocok diajarkan dengan pendekatan tersebut.
       Siswa yang berkemampuan rendah tidak dapat menyelesaikan semua soal yang dibuatnya. Demikian juga dalam menyelesaikan soal-soal yang dibuat oleh teman yang memiliki kemampuan problem posing lebih tinggi.
Contoh aplikasi berdasarkan tahap
       Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan siswa memahami tujuan pembelajaran tersebut;
       Guru menjelaskan materi pelajaran, sedangkan siswa memperhatikan dan mencoba memahami penjelasan guru

·         Guru menjelaskan materi pelajaran, sedangkan siswa memperhatikan dan mencoba memahami penjelasan guru
·         Guru memberikan contoh cara membuat atau mengajukan soal, dan siswa diminta untuk memperhatikannya
1.         Jumlah dua bilangan adalah 19 dan selisihnya 5. Bilangan-bilangan berapakah itu?
2.         Harga 6 ekor kambing dan 4 ekor sapi adalah Rp19.600.000,00. Harga ekor kambing dan 3 ekor sapi adalah Rp16.800.000,00. Berapa harga 1 ekor kambing, dan berapa harga 1 ekor sapi?
·         Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
·         Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat soal sebanyak mungkin dari situasi yang diberikan, sedangkan siswa melakukan kegiatan merumuskan soal berdasarkan situasi yang diberikan
·         Guru mempersilahkan siswa menyelesaikan soal yang dibuatnya sendiri
·         siswa membuat soal sesuai dengan situasi yang diberikan dan mendiskusikan dengan teman-temannya
·         Guru mempersilahkan siswa untuk menyelesaikan soal yang dibuat temannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar